English
Usai sukses menggelar kegiatan Pra Personal Professional Development (PPD) atau BEGIBUNG pada mahasiswa baru dan Blok PPD 1 di semester awal tahap akademik, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar (FK UNIZAR) makin serius untuk menanamkan pendidikan karakter kepada mahasiswa, termasuk pada tahap kepaniteraan klinik. Hal ini dinilai penting karena ada transisi pola pembelajaran dari tahap akademik atau pre-klinik ke tahap profesi (koass) sehingga calon dokter muda dipersiapkan untuk memahami proses yang akan dihadapi saat menjalani tahap profesi.
Personal Professional Development II (PPD II) merupakan kegiatan pendidikan karakter yang diperuntukkan bagi calon dokter muda yang akan menempuh tahap kepaniteraan klinik. Mengusung tema “Profesional, Berintegritas dengan Jiwa Humanis (RINJANI)”, PPD II dilaksanakan selama 10 hari pada 20-30 Juni 2022 di Ruang RK 1 FK UNIZAR secara tatap muka. Aspek intervensi dari PPD II diantaranya pada area kognitif, afektif, dan behaviour dengan berbagai metode transfer ilmu yang menarik dan mengesankan bagi calon dokter muda.
Irwan Syuhada, S.Psi, M.Si selaku ketua panitia PPD II menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas calon dokter muda dalam menghadapi situasi yang sangat berbeda dengan proses pembelajaran di tahap akademik. Karena pada tahap profesi, keberhasilan seorang dokter muda tidak hanya ditentukan oleh kemampuan akademiknya, melainkan juga soft skill diantaranya kepemimpinan, kerja sama tim, tanggung jawab dokter muda, hingga inisiatif dan intergritas. Hal ini lah yang akan disajikan dalam PPD II selama 1 minggu ke depan.
Sambutan Dekan FK UNIZAR, Dr. dr. H. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes sekaligus membuka secara resmi PPD II. “Ini bukan sesuatu yang baru, berawal dari tahun 2019 kita mendirikan area bioetik bahwa jadi mahasiswa kedokteran dari cara belajarnya saja sudah banyak persoalan, apalagi ditambah dengan lingkungan belajar yang tidak kondusif, konflik dengan orang tua, teman sebaya, itu bisa berdampak dengan kegiatan akademik. Patron lama adalah mahasiswa selalu salah, dosen selalu benar. FK UNIZAR tidak ingin demikian, sehingga menilik lebih dalam bahwa ada sesuatu yang bisa jadi solusi untuk memperbaiki pola interaksi maupun komunikasi dalam mengatasi masalah non akademik yang mempengaruhi kegiatan akademik. Oleh karena itu, area Bioetik dibentuk dengan 2 divisi utama yang bisa mendukung terlaksananya kegiatan non-academic supporting”ucap dr. Artha.
Area Bioetik terdiri dari 2 divisi yaitu 1) Divisi Bioetik Akademik merupakan divisi yang fokus membuat kemudian dilihat perkembangannya setiap mahasiswa dalam bentuk portfolio bioetik, bagaimana kegiatan akademiknya, bagaimana aktfitas kesehariaanya, sehingga masing-masing orang ada mappingnya. Adanya mapping itu membuat manajemen fakultas lebih paham untuk memahami profil setiap angkatan sehingga ada upaya pencegahan yang tepat dalam penanganan setiap orang. Kedua, Divisi Bioetik Dosen, Mahasiswa dan Karyawan, divisi ini menangani tentang pelanggaran etik dalam keseharian. Perannya divisi ini lebih pada touching untuk mengubah mindset dan menyadari bahwa tindakan yang dilakukan salah dan apa yang melatarbelakanginya, sehingga treatmentnya pada pembimbingan dan pendampingan, bukan semata-mata punishment.
Kedua divisi ini ditunjang oleh Unit Konseling yang mewadahi proses pembimbingan maupun pendampingan. Fungsi unit konseling ini makin optimal karena Bioetik FK UNIZAR memiliki 3 orang konselor ahli dan 10 orang konselor terlatih. Tentunya proses ini tidak serta merta diterapkan langsung pada tahap kepaniteraan klinik, melainkan sejak menjadi mahasiswa baru FK UNIZAR, mulai dari BEGIBUNG atau Pra PPD, kemudian menempuh Blok PPD I dan pada saat ini, tahun 2022 dimulai PPD II. Dan nantinya angkatan 2023 akan diperkuat lagi dengan program penguatan karakter melalui boarding school FK UNIZAR.
Secara simbolis, PPD II diresmikan oleh Dekan FK UNIZAR dengan pemotongan tumpeng. Adapun cakupan agenda yang dilaksanakan pada PPD II ini diantaranya terkait pelaksanaan kepaniteraan klinik, kurikullum pembelajaran, metode pembelajaran dan penilaian, aturan kepaniteraan dan mekanisme pelaksanaan teknis. Tak hanya itu, calon dokter muda dibekali dengan soft skills yang dibutuhkan dalam menjalani proses kepaniteraan klinik seperti kepemimpinan, kemampuan menyelesaikan masalah, adaptasi, tanggung jawab, inisiatif, integritas, kemampuan bekerja dalam tim dan membangun kekompakan tim.
“Sebenarnya kegiatan pembekalan Koass sudah sering dilakukan bagi setiap calon dokter muda yang akan mengikuti kepaniteraan klinik, namun mulai TA 2021/2022 ini, pembekalan tersebut bermetamorfosa menjadi PPD II untuk memperkuat karakter calon dokter muda saat menempuh kepaniteraan klinik. Kegiatan ini kami sudah sosialiasikan ke seluruh RS Pendidikan FK UNIZAR” tutup dr. Artha.
Dan proses ini dirancang sedemikian rupa oleh panitia sehingga calon dokter muda dapat mengikuti PPD II dengan menyenangkan. Metode penyampaian materi diantaranya sharing oleh dosen pakar, refleksi diri, talkshow bioetik, talkshow bersama dokter muda, role play tentang kepemimpinan, kerja sama, dan diskusi juga sharing session. Secara keseluruhan, PPD merupakan implementasi dari program unggulan FK UNIZAR yaitu bioetik serta cerminan dari core value FK UNIZAR “educating the mind, without educating the heart is not education at all”-Aristotle. Mendidik otak tanpa mendidik hati adalah bukanlah pendidikan.