t
Sebagai institusi pendidikan kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar (FK UNIZAR) turut hadir dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat, termasuk di desa binaan FK UNIZAR yaitu Desa Gelangsar, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi lintas sektoral yang berperan dalam peningkatan layanan kesehatan guna meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di desa binaan, khususnya pada penurunan kasus malaria dan stunting.
Kegiatan diseminasi akhir ini merupakan tahap akhir dari rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh tim FK Unizar bersama kader dan juga Puskesmas sejak setahun terakhir. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 12 Desember 2023 di Desa Gelangsar. Diikuti oleh kader dari 2 dusun pilot project yaitu dusun songoran dan lilir utara. Kegiatan ini juga dihadiri oleh para undangan diantaranya Perwakilan dari Dinas Kesehatan Kab. Lombok Barat, Kepala Puskesmas Penimbung, Kepala Desa Gelangsar, Kepala Dusun Di Wilayah Desa Gelangsar, Dekanat FK Unizar, dan para tim Pengabdian kepada Masyarakat FK Unizar.
Ketua panitia, dr. Hj. Suci Nirmala, M.Biomed(AAM) menyampaikan bahwa kami hadir untuk menyampaikan hasil program stunting dan malaria yang telah dilakukan sejak tahun 2022 guna meminimalisir angka kejadian stunting dan malaria. Program yang kami lakukan tidak bersinggungan dengan program puskesmas melainkan makin meningkatkan peran lintas sektoral. Kami harapkan ada kesepakatan bersama untuk keberlanjutan program yang telah kami fasilitasi antara desa, puskesmas dan dinas kesehatan Lombok Barat.
Perwakilan Dinas Kesehatan Lombok Barat, Ini Kariadi Makbul, M.Gizi selaku Kasi Gizi, menyampaikan bahwa masalah kesehatan ini merupakan kerja bersama-sama atau kolaborasi yang dilakukan dengan pendekatan secara holistik. Peran ibu kader ini menjadi penting dalam sebagai ujung tombak peningkatan taraf kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan yang telah dilakukan oleh FK Unizar dapat menjadi referensi kami untuk berbicara ditataran kebijakan saat di Dikes nanti, bahwa ada peran institusi pendidikan yang turun tangan dalam menangani beberapa masalah kesehatan seperti stunting dan malaria.
Dekan FK UNIZAR, dalam hal ini diwakili oleh Plt. Wakil Dekan III, dr. Nyoman Cahyadi Tri Setiawan, M.Biomed memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan ini. “Peningkatan taraf kesehatan masyarakat ini tidak hanya kerja dari satu sektor saja, melainkan kolaborasidengan banyak sektor. Kami juga mengajarkan kepada mahasiswa kedokteran bahwa lulus itu tidak hanya bawa nilai melainkan juga harus turut berkontribusi nyata di masyarakatmelalui kolaborasi bersama stakeholder. Salah satu program nasional, yaitu stunting, tolak ukur keberhasilannya adalah sumber daya manusia yang berkualitas, terima kasih kepada tim pengabdian FK UNIZAR yang setahun terakhir ini telah bersama dengan pak Kades Gelangsar dalam melaksanakan program yang telah disepakati. ” ucap dr. Cahyadi.
Diseminasi ini dilaksanakan dalam 2 sesi, pada Sesi I adalah pemaparan hasil implementasi program Stunting dan Malaria oleh tim Pengbadian Kepada Masyarakat FK Unizar, Aena Mardiah, MPH dan dr. Fahriana Azmi, M.Biomed. Sesi II adalah pemberian feedback serta penandatangan kesepakatan bersama antara Desa, Puskesmas dan Dikes Lobar sebagai upaya keberlanjutan program yang telah diinisiasi oleh tim Pengabdi.
FK UNIZAR telah melaksanakan beberapa program inovasi berbasis pemberdayaan masyarakat yang melibatkan puskesmas maupun pihak desa, baik untuk masalah stunting maupun malaria diantaranya terdapat 5 program malaria dan 4 program stunting. Hasil dari 5 program malaria yang telah dilaksanakan, terdapat 5 rekomendasi baik untuk desa, puskesmas dan dinas kesehatan. Demikian juga dengan hasil dari 4 program stunting melahirkan 7 rekomendasi untuk kolaborasi lintas sektoral.
“Program yang telah dilaksanakan oleh FK Unizar sangat membumi. Terlihat intervensinya dalam beberapa level pemberdayaan. Durasi intervensi yang sangat panjang dan mulai dari hari pertama kehidupan. Pola pemberdayaan yang dilakukan tepat sasaran diantaranya dengan mengajak masyarakat untuk mengenali masalah dan kondisi lingkungannya. Selanjutnya, masalah malaria akan kembali lagi kita hadapi bersama karena sudah mulai masuk peralihan musim dari kemarau ke musim hujan, jadi perlu dipikirkan oleh solusi secara bersama dari kajian ilmiah yang disajikan oleh tim FK Unizar. Upaya antisipasi perlu disiapkan” ucap pak Kariadi.
Pihak puskesmas dihadiri oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Penimbung, Ns. Akhmad Juaini, S.Kep beserta 2 orang ketua program. Feedback yang disampaikan oleh Kapus Penimbung diantaranya adalah apresiasi kepada FK Unizar yang terus berkomitmen membangun sinergitas Puskesmas Penimbung dan Desa Gelangsar. Penanganan masalah kesehatan jika tidak dilakukan terobosan-terobosan maka kasusnya akan terus meningkat, jumlah kasusmalaria tahun ini sebanyak 14 kasus, terendah dari semua desa yang ada di Lombok Barat, ini berkat peran kolaborasi lintas sektoral, termasuk implemetasi program dari FK Unizar. Upaya lainnya adalah pembagian kelambu di 3 dusun endemis. Selanjutnya, masalah stunting harus ditangani dari hulu ke hilir, program yang telah dilakukan oleh FK Unizar, kita bisa kolaborasi tidak hanya kebun gizi tetapi juga TOGA. Dalam rangka meneruskan program yang dilakukan oleh FK Unizar yaitu manajemen kontrol program melalui kepala dusun, seperti pembentuk tim pengawasan program.
Kepala Desa (Kades) Gelangsar, Abdul Rahman, S.PdI menyampaikan feedback terkait program stunting dan malaria ini, kita patut syukuri program yang telah dilakukan sudah sangat baik. Rekomendasi dari kami, pihak desa, bersama tim FK Unizar melakukan kunjungan/benchmark ke Sekotong Barat untuk melihat kebun gizi sebagai percontohan agar bisa meningkatkan semangat para kader dan kadus dalam menjaga keberlanjutan program yang telah dilakukan oleh FK Unizar.
Harapannya, pihak desa, puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten dapat melanjutkan program yang telah dilaksanakan oleh FK Unizar sehingga mampu meningkatkan taraf kesehatan masyarakat secara berkesimbungan.