
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar (FK Unizar) terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan karakter kepada mahasiswa, termasuk pada tahap kepaniteraan klinik. Hal ini dinilai penting karena ada transisi pola pembelajaran dari tahap akademik atau pre-klinik ke tahap profesi (koass) sehingga calon dokter muda dipersiapkan untuk siap menghadapi proses saat menjalani tahap profesi. Personal Professional Development II (PPD II) merupakan kegiatan pendidikan karakter yang diperuntukkan bagi calon dokter muda yang akan menempuh tahap kepaniteraan klinik.
Mengusung tema “MENDAKI RINJANI: Menjadi Dokter Muda FK Unizar yang Profesional, Berintegritas dengan Jiwa Humanis”. PPD II dilaksanakan selama 10 hari pada 05-15 Juni 2023 di Teater Ahmad Firdaus Sukmono Unizar secara tatap muka. Aspek intervensi dari PPD II diantaranya pada area kognitif, afektif, dan behaviour dengan berbagai metode transfer ilmu yang menarik dan mengesankan bagi calon dokter muda.
Irwan Syuhada, S.Psi, M.Si selaku ketua panitia PPD II menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan periode ketiga pelaksanaan PPD II, yang diselenggarakan 05-15 Juni 2023. Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 108 mahasiswa yang berasal dari angkatan 2016 hingga angkatan 2019. Materi yang diberikan untuk membekali mahasiswa dalam menghadapi tahap pendidikan profesi, ada penguatan attitude, personal behaviour dan team building serta proses adaptasi yang akan dijalani oleh dokter muda di wahana pendidikan nantinya.
Sambutan Dekan FK Unizar, Dr. dr. H. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes sekaligus membuka secara resmi PPD II.
“Satu hal kasusnya adalah masalah etika, jikalau sekarang disimplifikasi buat orang yang tidak mengerti etika akan dianggap biasa-biasa saja. Karena sangking pintarnya, pasien ini dimanipulasi, tanpa berkonsultasi dengan professornya. Kemudian professor melakukan investigasi dan terbukti bahwa residen dokter ini melanggar etika, karena berbohong, melaporkan hasil rekayasa seolah-olah real. Teman-teman konselor, tolong PPD 2 ini dilaksanakan sebaik-baiknya, menjadikan dokter muda yang professional. Saya yakin anak-anakku sekalian karena kurikulum ini sudah dirancang sebaik-baiknya, PPD II ini dilaksanakan dengan masalah etika itu hitam-putih, lakukan sesuai dengan kewenangan kita” ucap dr. Artha.
Adapun cakupan agenda yang dilaksanakan pada PPD II ini diantaranya terkait pelaksanaan kepaniteraan klinik, kurikulum pembelajaran, metode pembelajaran dan penilaian, aturan kepaniteraan dan mekanisme pelaksanaan teknis. Tak hanya itu, calon dokter muda dibekali dengan soft skills yang dibutuhkan dalam menjalani proses kepaniteraan klinik seperti kepemimpinan, kemampuan menyelesaikan masalah, adaptasi, tanggung jawab, inisiatif, integritas, kemampuan bekerja dalam tim dan membangun kekompakan tim.
“Core value kita ini jangan hanya menjadi casing, jadikan sebagai marwah kita. Harapannya anak-anakku menjadi mahasiswa kedokteran yang baik, selalu punya hati, baik hati, empati, rela berkorban untuk manusia dan kemanusiaan, insyaAllah kelak menjadi dokter yang professional”tutup dr. Artha.
Program ini merupakan bagian dari PPD Pathway yang menjadi cerminan dari heart based education dengan berlandaskan nilai-nilai Rahmatan’ lil Alamin. Adapun PPD Pathway terbagi dalam beberapa fase, yaitu 1) fase 1: Pra-PPD BEGIBUNG (bersama gapai impian sebagai generasi unggul) yang merupakan masa orientasi mahasiswa baru di FK Unizar; 2) fase 2: Blok PPD 1 dan boarding school; 3) fase 3: PPD 2 RINJANI (profesional, berintegrasi dengan jiwa humanis) yang merupakan tahap persiapan mahasiswa menuju tahap pendidikan profesi dokter; dan fase terakhir adalah program triple track persiapan UKMPPD yang terdiri dari mentoring pakar, mentoring peer teman sebaya, dan pendekatan bioetik. Kegiatan peer mentor triple track ini dilakukan secara berkala empat kali dalam setahun sesuai dengan periode pelaksanaan UKMPPD.
Dan proses ini dirancang sedemikian rupa oleh panitia sehingga calon dokter muda dapat mengikuti PPD II dengan menyenangkan. Metode penyampaian materi diantaranya sharing oleh dosen pakar, refleksi diri, talkshow bioetik, talkshow bersama dokter muda, role play tentang kepemimpinan, kerja sama, dan diskusi juga sharing session.
Sharing session RSP Utama FK Unizar
Kegiatan sharing session pada Sabtu, 10 Juni 2023 merupakan rangkaian dari PPD II yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara holistik kepaniteraan klinik yang berlangsung di RSP Utama FK Unizar. Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur, Wadir Pelayanan dan Wadir Umum serta 20 orang Dokter pendidik klinis (Dokdiknis) dari 12 SMF beserta subspesialis RSUD Bangli sebagai RSP Utama FK Unizar.
Direktur RSUD Bangli, dr. I Dewa Oka Darsana, Sp.An, FIPM menyampaikan sambutannya bahwa RSUD Bangli terus melakukan berbagai upaya perbaikan dan peningkatan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan.“RSUDBangli Era Baru yang meliputi Sarana, SDM, Layanan dan Komitmen Baru. Perbaikan pelayanan ini meningkatkan perbaikan kualitas pendidikan dan dokter muda bisa berkolaborasi melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bersama dokter pendidik klinisnya. Komitmen kami ingin menjadi rumah sakit pendidikan yang terbaik bagi FK Unizar, harapan kami disamping knowledge dan skill penting juga adalah attitude. FK UNIZAR-RSUD Bangli bersama kita pasti bisa” ucap Direktur RSUD Bangli.
Dekan FK Unizar, Dr.dr.H.Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes, menyambut baik kehadiran tim RSP Utama FK Unizar yang telah sama-sama berbenah sejak dari 7 tahun yang lalu menjalin kerja sama. “Sejarah membuktikan ketekunan, keuletan, kesungguhan, dan kerja keras pada akhirnya membuahkan hasil. Setiap saat orang bertransformasi, kita bisa membuktikan bahwa kita bisa menjadi yang lebih baik. Terkait kegiatan PPD II ini, kami FK Unizar sangat concern dengan karakter sesuai dengan core value kami. Sebelum para dokter muda ini masuk ke RS Pendidikan, pendidikan karakter ini menjadi bekal mahasiswa di tahap profesi. Banyak case di luar sana yang terjadi karena bicara etika masih pada tataran wacana, bukan pada implementasinya sehingga kami ingin membumikan etika dan professional. Perlahan tapi pasti, kita bisa mengembalikan marwah pendidikan kedokteran” tutup dr. Artha.
Kegiatan ini berlangsung dengan luar biasa, calon dokter muda mendapatkan gambaran yang lengkap terkait pelaksanaan kepaniteraan klinik di setiap SMF/Stase. Semua dokdiknis menekankan bahwa etika menjadi hal yang paling penting setelah knowledge dan skill.
Closing Ceremony
Kegiatan PPD II ditutup secara resmi oleh Dekan FK Unizar pada Kamis, 15 Juni 2023 di Ruang Teater Ahmad Firdaus Sukmono. Secara keseluruhan, PPD merupakan implementasi dari program unggulan FK UNIZAR yaitu bioetik serta cerminan dari core value FK UNIZAR “educating the mind, without educating the heart is not education at all”-Aristotle. Mendidik otak tanpa mendidik hati adalah bukanlah pendidikan.
Kesan dan pesan calon dokter muda pada kegiatan PPD II disampaikan oleh Addhien Surya Permana Suprapto dan Astrid Chintara Paramita Duarsa. Kedua mahasiswa tersebut menyatakan bahwa kegiatan ini sangat dirasakan kebermanfaatannya seperti meningkatkan kemampuan personal behaviour dan attitude, bisa belajar bertanggung jawab, peran dalam teamwork, dan FK Unizar telah memberikan fasilitas untuk pemecahan masalah melalui bioetik sehingga calon dokter muda mampu berjiwa besar dan kuat saat kepaniteraan klinik nantinya.
Ada beberapa hal yang disampaikan oleh Dekan FK Unizar pada penutupan PPD II yaitu materi yang disampaikan pada kegiatan ini sangat berkaitan erat dengan diri kita pada aspek profesionalisme, personal behaviour dan attitude dan membahasa kasus Case Base Discussion (CBD) untuk memperkuat keberadaan kelompok kecil (kocil) saat kepaniteraan klinik. Dalam kocil ada rasa tenggang rasa, saling memahami, apa yang terjadi di kocil itu adalah real dunia nyata, sehingga dibutuhkan resilience atau tahan banting untuk menghadapi situasi yang tidak mengenakkan. InsyaAllah yang kami bekali ini dapat bermanfaat untuk menghadapi kepaniteraan dan masing-masing kocil ada konselornya serta terus didampingi oleh Dosen PA.
Kegiatan diakhiri dengan do’a dan foto bersama serta bersalaman dengan para dosen sebagai bentuk do’a restu kepada para calon dokter muda.